Ali albyhaqiy

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses


Dalil mengamalkan atau membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad shollaallohu ‘alaihi wasallam adalah firman Allah dalam Surat Ahzab Ayat 56 Artinya kurang lebih :

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-NYA membaca shalawat kepada Nabi (SAW); wahai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan sampaikan salam sebaik-baiknya kepada-Nya (Nabi SAW).

Sholawat dari Allah SWT kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW berupa penambahan rohmat dan kemulyaan (rohmat takdhim), sedangkan yang kepada selainnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berupa rohmat dan maghfiroh (kasih sayang dan ampunan). Adapun sholawatnya para Malaikat yang kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, berupa permohonan rohmat dan kemulyaan kepada Allah bagi Kanjeng Nabi SAW, dan yang kepada selain Kanjeng Nabi Muhammad SAW berupa permohonan rohmat dan maghfiroh.

Mengenai kedudukan hukumnya membaca sholawat, ada beberapa pendapat dari para Ulama. Ada yang mengatakan wajib bil’ijmal, ada yang mengatakan wajib satu kali semasa hidup, dan ada yang berpendapat sunnah. Pendapat yang paling masyhur adalah sunnah muakkad. Akan tetapi membaca shalawat pada tahiyyat akhir dari sembayang hukumnya wajib oleh karena sudah menjadi rukun dari pada sholat.

Bagi para Pengamal Sholawat Wahidiyah dan pada umumnya kita kaum mukminin dan kaum muslimin, di samping memperhatikan pendapat para Ulama tentang kedudukan hukumnya membaca shalawat seperti di atas, yang lebih penting lagi adalah menyadari dengan konsekuen bahwa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan kewajiban moral dan keharusan budi nurani tiap-tiap manusia lebih-lebih kita kaum mukminin. Sebab, Pertama kita diperintah membaca sholawat seperti pada Ayat tersebut di atas. Kedua, kita semua berhutang budi kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang tidak terhitung banyak dan besarnya, dhohiron wa batinan syar’an wa haqiqotan. Ketiga, faedah dan manfaat membaca sholawat kembali kepada yang membaca. Disamping si pembaca sendiri, keluarganya, masyarakatnya dan bahkan makhluq-makhluq lain ikut merasakan manfaat dan barokahnya bacaan sholawat. Manfaat dan barokah yang luas sekali, baik untuk kepentingan di dunia maupun untuk kepentingan di akhirot. Manfaat lahir dan manfaat batin, manfaat material dan manfaat spiritual. Junjungan kita Kanjeng Nabi Muhammad SAW sendiri tidak berkepentingan tidak gantung kepada bacaan sholawat para ummat. Adanya perintah membaca shalawat justru manfaatnya kembali kepada ummat, untuk mengangkat derajat para ummat, untuk meningkatkan iman, taqwa dan mahabbah para ummat kepada Allah wa Rosuulihi SAW.

Link Exchange

negeriads.com

About this blog

Commen_Box Q


ShoutMix chat widget